melati aqiqah wonosari 085700001900
Aqiqah adalah penyembelihan hewan ternak sebagai rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak. kelahiran sang buah hati tentunya merupakan momen yang sangat di tunggu-tunggu oleh orang tua. Oleh karena itu Sebagai bentuk rasa syukur orang tua atas kelahiran anaknya di lakukanlah aqiqah.
Persiapan Aqiqah untuk Anak
Sebagai umat muslim, tentu sangat bersyukur ketika si kecil terlahir ke dunia, karena anak merupakan karunia dari Allah. Wujud rasa syukur itulah orang tua akan melaksanakan aqiqah dengan memotong hewan ternak lalu di bagikkan ke saudara atau tetangga. Aqiqah merupakan sunnah Nabi Muhammad yang harus di jalankan. Dalam menjalankan aqiqah tentu tak sembarangan, ada tata cara serta ketentuan aqiqah yang wajib di lakukan agar menjadi nilai ibadah yang di ridhoi allah SWT.
Definisi Aqiqah
Aqiqah dalam bahasa Arab darikata al aqt’u yang berarti memotong. kata ini sebenarnya memiliki dua pengrtian. Makna pertama adalah memotong rambut bayi yang baru lahir, Sedangkan mana yang ke dua adalah memotong atau menyembelih hewan ternak. Adapun pendapat berbagai ulama mengartikan aqiqah adalah proses mencukur rambut bayi yang baru lahir saat hari ke-7, 14, atau 21 setelaah kelahirannya. Sementara menurut istilah, aqiqah adalah penyembelihan hewan ternak pada bayi baru lahir bebarengan dengan pemotongan rambutnya untuk pertam kalinya di hari ke-7, 14, atau 21 setelah kelahiran. menurut islam, ketentuan aqiqah adalah sebagai berikut:
1. Hewan yang di sembelih saat aqiqah adalah kambing.
2. dua ekor kambing untuk anak laki-laki, dan satu ekor kambing untuk bayi perempuan.
Hukum Aqiqah Anak dalam Islam
Sebagai umat islam, tentunya sudah kewajiban menjalankan sunag atau anjuran dari Nabi Muhammad SAW. Oleh sebab itu, aqiqah hukumnya sunnah muakad, yakni jika mampu menjadi wajib melakukan aqiqah, sedangkan jika belum mampu melakukan aqiqah pada sang buah hati hukumnya menjadi sunnah.
Waktu Terbaik unruk Persiapan Aqiqah
Bagaimana menentukan hari ke-7 untuk melaksanakan aqiqah? Disebutkan dalam Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyah bahwa jika bayi lahir siang hari, maka sudah termasuk hari pertama dari tujuh hari. Sedangkan, jika bayi lahir pada malam hari, maka hari pertamanya adalah hari berikutnya.
Akan tetapi, ada sebagian yang menggunakan tata cara waktu pada hari ke-14 atau 21 setelah kelahiran bayi. Menurut Mazhab Syafi’i, aqiqah tetap dapat dilaksanakan setelah melewati hari ke-7 kelahiran si kecil.
Lantas bagaimana jika si kecil meninggal dunia sebelum aqiqah? Menurut Mazhab Syafi’I, tetap menganjurkan aqiqah meskipun anak sudah meninggal dunia sebelum hari ketujuh kelahirannya.
melati aqiqah wonosari 085700001900
Melati Aqiqah Di pimpin oleh Chef yang berpengalaman di dunia kuliner, dapur Melati Aqiqah adalah dapur yang sudah memenuhi Standarisasi Sanitasi Higienis dari Departemen Kesehatan dan bersertifikat Halal MUI.